aku sangat menyukai keindahan akan sebuah hubungan.. entah pertemanan ataupun kekasih.. aku menghormati cinta dan kasih sayang walaupun aku pernah mengkhianati cinta.. ini aku lakukan karena aku tak tahan dicuekin, makanya aku memutuskan untuk memutuskan hubungan itu.. dan hasilnya lebih dari yang aku bayangkan, aku lebih memahami arti sebuah kesetiaan..
disaat aku dalam kesendirian itu, aku berusaha untuk lebih dekat dengan sahabat-sahabat aku.. tapi hasilnya jauh dari yang kubayangkan.. mereka selalu sibuk dengan urusan mereka, dan akupun merasa terabaikan. sebenarnya aku sering merasakan terabaikan oleh sahabat walaupun dalam hal sepele.. aku sering merasa apakah hal ini adalah karma dari kehidupan aku sebelumnya.. yaaa, karena hal itu aku merasa tertekan.. aku merasa tetap sendiri walaupun mereka ada disamping aku.. aku tahu fisik mereka memang dekat tapi pikiran dan hati mereka bukan untuk sahabat seperti aku.. aku merasa terkucilkan, padahal aku sama sekali gak berbuat salah.. akupun tetap memaklumi..
aku kembali pada pikiran-pikiran aku.. aku sering tenggelam bersama pikiran aku sendiri.. karena aku orangnya pemikir dan susah untuk menjauhkan pikiran-pikiran itu padahal aku sudah sering untuk mencoba menghilangkan pikiran-pikiran itu.. yaaaa sudahlah.. inilah aku..
masa lalu akupun kembali menghampiriku.. aku memanggilnya bubul.. kehilangan iyaa, karena keegoisan aku.. atau karena perbedaan yang begitu besar.. ada jurang yang teramat dalam dan lebar diantara kami berdua.. itu yang membuatku kembali kecewa dengan kehidupan ini.. tapii inilah takdirku.. takdir tuhan untukku.. dia sahabat terbaik yang pernah aku punya didunia ini.. sekarang semua itu harus aku kubur dalam-dalam dan hanya akan menjadi sebuah kenangan terindah dalam hiidup aku.. karena dia aku bangkit, karena dia aku merasaakan menjadi orang yang penting dan dibutuhkan, menjadi orang yang benar-benar ada dan dipandang oleh sahabat-sahabat aku..
aku untuk kamu..
kamu untuk aku..
namun semua apa mungkin..
iman kita yang berbeda..
tuhan memang satu, kita yang tak sama..
haruskah aku lantas pergi, meski cinta takkan bisa pergi..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar